Sejarah


 

Airbara adalah sebuah desa yang berada di wilayah Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,

Indonesia.

 

Sejarah Desa Airbara dimulai dari datangnya dua bersaudara yang bernama To dan Angges mendiami suatu wilayah yang saat ini dikenal dengan

Desa Airbara. To yang berjenis laki-laki menetap di desa Airbara sedangkan adiknya yang berjenis kelamin perempuan tinggal di desa sebelahnya

sehingga sampai saat ini dikenal dengan desa Ranggas yang berasal dari nama orang pertama yang tinggal di desa tersebut yaitu Angges. 

Nama desa Airbara bermula pada suatu kejadian zaman dahulu terdapat sebuah dua orang yang sedang melakukan jaga malam atau ronda malam 

dan pos penjagaannya didekat aik atau dalam bahasa indonesianya air.

 

Pada saat musim penghujan dua orang tersebut membuat api dengan menggunakan kayu malik untuk menghindari rasa dingin dan juga gigitan

nyamuk. Pemilihan kayu malik dikarenakan kayu malik dapat mengeluarkan asap lebih banyak dibandingkan kayu yang lainnya selain itu kayu malik

juga tahan lama. Karena cuaca dingin mereka saling berebutan api yang hanya tinggal baranya tersebut. Perebutan itu dilakukan dengan cara saling

memindahkan api didekat diri masing-masing saat yang lainnya tertidur lelap sehingga memicu konflik yang berakhir dengan tindak pembunuhan.

 

Sejak kejadian itu nama desa Airbara tersebut diberi nama Desa Airbara. Alasan pemberian nama desa tersebut dikarenakan kejadian tersebut

terkenal dikalangan masyarakat karena kejadiannya didekat air dan penyebab pembunuhan tersebut adalah perebutan bara api oleh karena itu 

desa tersebut diberi nama Desa Airbara.